Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
1. Komponen Dalam Pembangunan Manusia
Komponen IPM
tersusun atas tiga komponen yaitu lamanya hidup, diukur dengan harapan hidup
pada saat lahir, tingkat pendidikan, diukur dengan kombinasi antara angka melek
huruf pada penduduk dewasa (dengan bobot dua per tiga) dan rata-rata lama
sekolah (dengan bobot sepertiga), dan tingkat kehidupan yang layak, diukur
dengan pengeluaran perkapita yang telah disesuaikan. Masing-masing indeks
komponen IPM tersebut merupakan perbandingan antara selisih suatu nilai
indikator dan nilai minimumnya dengan selisih nilai maksimum dan nilai minimum
indikator yang bersangkutan. Rumusnya dapat disajikan sebagai berikut :
Ilustrasi Penghitungan IPM
Rumus penghitungan IPM dapat disajikan sebagai berikut :
IPM = 1/3 [X(1) + X(2) + X(3)]
……… (1)
dimana :
X(1) : Indeks harapan hidup
X(2) : Indeks pendidikan = 2/3(indeks melek
huruf) + 1/3(indeks rata-rata lama sekolah)
X(3) : Indeks standar hidup layak
Indeks X(i)= X(i) - X(i)min / [X(i)maks - X(i)min]
……… (2)
dimana :
X(1) : Indikator ke-i (i = 1, 2, 3)
X(2) : Nilai
maksimum sekolah X(i)
X(3) : Nilai
minimum sekolah X(i)
Nilai maksimum dan nilai minimum indikator X(i) disajikan
pada tabel 1
Tabel 1
Nilai Maksimum dan Minimum Komponen IPM
Indikator Komponen IPM (=X(I))
|
Nilai maksimum
|
Nilai Minimum
|
Catatan
|
Angka Harapan Hidup
|
85
|
25
|
Sesuai standar global (UNDP)
|
Angka Melek Huruf
|
100
|
0
|
Sesuai standar global (UNDP)
|
Rata-rata lama sekolah
|
15
|
0
|
Sesuai standar global (UNDP)
|
Konsumsi per kapita yang disesuaikan 1996
|
732.720 a)
|
300.000 b)
|
UNDP menggunakan PDB per kapita riil yang disesuaikan
|
(Sumber :manual teknis operasional pengembangan dan
pemafaatan indeks pembangunan manusia(IPM) dalam perencanaan pembangunan
manusia (BPS, BAPPENAS,UNDP).
Catatan: (contoh di Indonesia)
a) Proyeksi pengeluaran
riil/unit/tahun untuk propinsi yang memiliki angka tertinggi (Jakarta) pada
tahun 2018 setelah disesuaikan dengan formula Atkinson. Proyeksi mengasumsikan
kenaikan 6,5 persen per tahun selama kurun 1993-2018.
b) Setara dengan dua kali
garis kemiskinan untuk propinsi yang memiliki angka terendah tahun 1990
di daerah pedesaan Sulawesi Selatan dan tahun 2000 di Irian Jaya. Konsumsi per
kapita yang disesuaikan untuk tahun 2000 sama dengan konsumsi per kapita
yang disesuaikan tahun 1996.
Sebagai ilustrasi penghitungan dapat diambil contoh Propinsi
Jawa Barat Tahun 2002 (angka sementara) yang memiliki data sebagai berikut :
• Angka
harapan
hidup
: 64,93
• Angka
melek
huruf
: 93,94
• Rata-rata
lama sekolah
:
7,04
• Konsumsi
per kapita riil yang disesuaikan
: Rp 551.350,-
Berdasarkan data tersebut maka dapat dihitung indeks
masing-masing komponen menggunakan persamaan (2) :
• Indeks
angka harapan hidup : (64,93 – 25) /
(85 – 25) = 0,6655
• Indeks
angka melek huruf
: (93,10 – 0) / (100 – 0) = 0,9310
• Indeks
rata-rata lama sekolah : (7,04 – 0) / (15 – 0) =
0,4693
• Indeks
pendidikan :
2/3 (0,9310) + 1/3 (0,4693) = 0,7771
• Indeks
Konsumsi per kapita riil yang disesuaikan :
(551,35 – 300) / (732,72
– 300) = 0,5808
Akhirnya angka IPM dapat dihitung menggunakan persamaan (1)
:
IPM = 1/3 (0,6655 + 0,7771 + 0,5808) = 0,6745 (Angka
sementara)
Sebagai catatan, Untuk memudahkan dalam membaca angka IPM
disajikan dalam ratusan (dikalikan 100) sehingga IPM Jawa Barat Tahun
2002 adalah 67,45
Tabel 2
Ranking Indeks Pembagunan Manusia
di beberapa Negara pada tahun 2006-2007
Negara
|
2006
|
2007
|
Indonesia
Vietnam
Filipina
Thailand
Malaysia
Brunei
Singapura
Jepang
|
109
114
102
81
63
27
28
8
|
111
116
105
87
66
30
23
10
|
Sumber : UNDP, Human Development Report 2006-2007
Tabel. 3
Nilai Indeks Pembangunan Manusia (HDI) di Asia berdasarkan
data tahun 2007
Negara
|
Harapan hidup sejak lahir
(tahun)
|
Tingkat melek huruf
( % )
|
Ratio pendaftaran sekolah
( % )
|
PDB real per orang
|
Education Index
|
Nilai HDI
|
Peringkat
|
Jepang
|
82,7
|
99,0
|
87
|
33.632
|
0,95
|
0,960
|
10
|
Singapura
|
80,2
|
94,4
|
85
|
40.000
|
0,91
|
0,944
|
23
|
Hongkong
|
82,2
|
94,6
|
74
|
40.000
|
0,88
|
0,944
|
24
|
Korea
|
79,2
|
99,0
|
99
|
24.801
|
0,99
|
0,937
|
26
|
Brunei
|
77,0
|
94,9
|
78
|
40.000
|
0,89
|
0,920
|
30
|
Malaysia
|
74,1
|
91,9
|
71
|
13.518
|
0,85
|
0,829
|
66
|
Thailand
|
68,7
|
94,1
|
78
|
8.135
|
0,89
|
0,783
|
87
|
RR Cina
|
72,9
|
93,3
|
69
|
5.383
|
0,85
|
0,772
|
92
|
Filipina
|
71,6
|
93,4
|
80
|
3.406
|
0,89
|
0,751
|
105
|
Indonesia
|
70,5
|
92,0
|
68
|
3.712
|
0,84
|
0,734
|
111
|
Vietnam
|
74,3
|
90,3
|
62
|
2.600
|
0,81
|
0,725
|
116
|
Laos
|
64,6
|
72,7
|
60
|
2.165
|
0,68
|
0,619
|
133
|
Kamboja
|
60,6
|
76,3
|
59
|
1.802
|
0,70
|
0,593
|
137
|
Myanmar
|
61,2
|
89,9
|
56
|
904
|
0,79
|
0,586
|
138
|
PNG
|
60,7
|
57,8
|
41
|
2.084
|
0,52
|
0,541
|
148
|
Sumber : UNDP, Human Development Report 2007.
Tabel 3di atas, angka harapan hidup tertinggi dicaapi oleh
Jepang, yaitu sebesar 82,7, artinya bahwa rata-rata masyarakat Jepang dapat
mencapai umur 82,7 tahun atau mendekati 83 tahun. Demikian pula untuk tingkat
melek huruf sebesar 99,0, artinya bahwa hanya 1 persen jumlah penduduk Jepang
yang buta huruf sisanya 99 persen sudah melek huruf. Hal ini menunjukkan bahwa,
tingkat buta huruf di Jepang sangat rendah.
Sebaliknya, untuk Indonesia angka harapan hidup dicapai pada
angka 70,5, artinya bahwa masyarakat Indonesia hanya dapat bertahan hidup pada
umur 70,5 tahun, bandingkan dengan Jepang yang dapat mencapai umur hampir 83
tahun. Untuk melek huruf Indonesia hanya mencapai 92,0, artinya bahwa tingkat
buta huruf di Indonesia adalah sebesar 8,0 persen dari jumlah penduduk
Indonesia. Hanya 92,0 persen saja penduduk Indonesia yang tidak buta huruf.
Ranking tertinggi nilai HDI di Kawasan Asia dicapai oleh negara Jepang, yaitu
ranking 10 dunia, sedangkan Indonesia ranking 111.
Berdasarkan nilai tersebut, maka pembangunan manusia untuk
Indonesia termasuk cukup, sebaliknya pembangunan manusia di Jepang termasuk
sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa di Jepang, pembangunan sudah
berorientasi pada kepentingan manusia. Sumber daya manusia merupakan prioritas
utama dalam usaha peningkatan kualitas. Sebaliknya, di Indonesia, perhatian
akan manusia dalam proses pembangunan masih rendah, sehingga tidaklah
mengherankan apabila kualitas sumber daya manusia di Indonesia masih rendah.
C. Mengukur
Keberhasilan Pembangunan Manusia
Pembangunan manusia tidak hanya dilihat dari sisi
ekonomi saja tetapi juga dari sisi lainnya. Oleh karena itu keberhasilan
pembangunan sangat ditentukan oleh faktor ekonomi dan non ekonomi. Dalam buku
Mudrajad Kuncoro (Ekonomika Pembangunan, 2006) menetapkan ada 2 (dua) indikator
utama dalam menentukan keberhasilan pembangunan di negara sedanga berkembang,
yaitu indikator ekonomi dan indikator sosial. Indikator ekonomi meliputi :
1. Laju
pertumbuhan ekonomi
Laju pertumbuhan ekonomi merupakan indikator ekonomi yang
paling utama dalam menilai keberhasilan pembangunan. Sebelum makna pembangunan
mengalami perubahan, pertumbuhan ekonomi merupakan suatu yang mutlak harus
dicapai oleh negara sedang berkembang.
2. Gross
National Product (GNP) atau Pendapatan nasional perkapita
Untuk memperoleh data perhitungan pendapatan nasional
perkapita suatu masyarakat ini dapat diperoleh dengan cara menghitung
pendapatan nasional atau GNP (gross national product) suatu negara dibagi
dengan jumlah penduduk. Perhitungan pendapatan perkapita suatu masyarakat pada
umumnya dilakukan tiap satu tahun sekali. Dari data yang diperoleh ini dapat
diambil manfaat antara lain :
a. Dengan adanya data pendapatan perkapita suatu masyarakat
dari tahun ke tahun ini dapat memperlihatkan perkembangannya dari tahun ke
tahun.
b. Dengan tersedianya data di masa lalu ini dapat digunakan
sebagai suatu acuan dalam mengambil kebijakan di masa yang akan datang.
Oleh karena itu perhitungan pendapatan perkapita masyarakat
suatu negara adalah sangat perlu dan penting mengingat besar sekali manfaat
yang diperoleh. Di samping itu untuk menganalisa ada tidaknya pembangunan
ekonomi di suatu negara dapat dilihat secara sekilas dari data tersebut. Selain
itu data perkembangan pendapatan perkapita masyarakat suatu negara dari tahun
ke tahun akan dapat memberikan suatu gambaran mengenai antara lain :
1. Laju perkembangan tingkat kesejahteraan penduduk suatu
negara.
2. Perubahan dalam corak perbedaan tingkat kesejahteraan
penduduk suatu negara.
3. Dapat meramalkan tingkat pendapatan perkapita penduduk
suatu negara untuk masa yang akan datang.
Dengan adanya data mengenai tingkat pendapatan nasional dan
jumlah penduduk dari tahun ke tahun maka bisa dilihat laju pertumbuhan
pendapatan nasional dari tahun ke tahun. Dengan demikian maka dapat
dibandingkan keadaannya. Karena tingkat pendapatan nasional sebagai tolak ukur
tingkat kesejahteraan, dengan demikian tingkat kesejahteraan penduduk bisa juga
dilihat dari tahun ke tahun apakah selalu mengalami kenaikan, penurunan ataukah
tetap.
3. Gross
Domestic Product (GDP) per perkapita dengan Purcashing Power
Parity.
Indikator Sosial meliputi :
1. Human Development
Index (HDI)
2. Physical Quality
Life Index (PQLI)
Indeks mutu hidup atau Physical Quality Life Index disingkat
PQLI merupakan indeks gabungan dari 3 indikator utama, yaitu Angka harapan
hidup pada usia satu tahun, Angka kematian, Tingkat melek huruf.
Jakarta, 8 November 2011--Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
atau Human Development Index (HDI) Indonesia berdasarkan riset United Nations
Development Programme (UNDP) meningkat dari 0,613 pada tahun 2010 menjadi 0,617
pada tahun ini. ndeks ini berbeda dengan versi Survei Sosial Ekonomi Nasional
(Susenas) 2011 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS). Dalam Susenas, IPM
Indonesia mencapai 0,65. Hal ini menyebabkan perbedaan peringkat HDI versi UNDP
dan BPS. UNDP menempatkan HDI Indonesia di peringkat 124 dari 187 negara,
Sedangkan jika menggunakan data BPS, HDI Indonesia berada di peringkat 111.
Perbedaan perhitungan ini terjadi karena adanya perbedaan metodologi.
Peningkatan IPM dipengaruhi tiga faktor, yaitu harapan hidup dan kesehatan,
pengetahuan serta standar hidup atau pendapatan perkapita. Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menyatakan salah satu meningkatkan
IPM adalah dengan meningkatkan akses dan daya saing pendidikan tinggi, mutu
pendidik serta pembangunan perguruan tinggi negeri di daerah perbatasan.
DAFTAR RUJUKAN
Mardiyah, Siti, MA. 2001. Konsep Indeks Pembangunan
Manusia, Tiga Dimensi Pokok Pembangunan Manusia. Biro Pusat Statistik Propinsi
Jawa Timur, Surabaya.
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/08/rumus-untuk-menghitung-ipm-indeks.html,
(online) diakses pada tanggal 20 februari 2014
http://dikti.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2508:layanan-informasi&catid=143:berita-harian diakses
pada tanggal 20 februari 2012
Casino Las Vegas - MapYRO
ReplyDeleteCasino Las Vegas: Casino Hotel, Offers, Reviews, Photos. 4.5/5 태백 출장안마 (944 reviews) 하남 출장안마 3.5/5 제천 출장안마 (904 reviews) Casino Las 아산 출장샵 Vegas - MapYRO. 남원 출장마사지